“…Dan Kami
turunkan besi, didalamnya kekuatan dan manfaat bagi manusia…” (Q.S. Al-Hadiid
[57]: 25)
Logam besi
diperoleh dari tambang di dalam tanah. Maka, ayat di atas yang menyebutkan
bahwa Allah “menurunkan” besi terasa menggelitik. Dr. Zahlul an-Najjar, ahli
geologi terkemuka di Amerika dan Eropa, menjelaskan bahwa besi memang tidak
terbentuk di bumi dan pasti berasal dari angkasa luar.
Bahkan,
matahari pun tidak bisa membentuk besi karena panas permukaannya “hanya” 6000 o
K dan panas di dalam intinya “hanya” 15.000 o K. Untuk terbentuknya besi,
dibutuhkan suhu ratusan juta derajat Kelvin dan itu hanya ada didapur
bintang-bintang besar nun jauh di angkasa luar.
Diduga,
besi berasal dari batu-batu meteorit dengan kandungan 90% besi yang terus turun
menghujani bumi. Harun Yahya juga memperkuat pandangan ini.
Namun
demikian, belakangan ini ada teori baru yang dikemukakan oleh Dr.Oliver Manuel,
ahli kimia nuklir dari University of Missouri. Ia mengajukan teori bahwa tata
surya berasal dari ledakan sebuah bintang supernova lima milyar tahun yang
lalu. Planet-planet luar (termasuk Jupiter) berasal dari lapisan luar
supernova.
Karenanya,
planet-planet tersebut tersusun dari elemen ringan seperti hidrogen dan helium.
Sementara itu, planet-planet sebelah dalam (termasuk Bumi) tersusun dari elemen
berat yang berasal dari bagian dalam supernova tadi.
Adapun
matahari berasal dari inti supernova sehingga ia tersusun dari besi, xenon, dan
elemen berat lainnya dan inti matahari ini terus menerus memancarkan energi
ledakan supernova tadi. Ini membantah teori populer bahwa matahari tersusun
dari gas hidrogen.
Fusi
hidrogen memang menghasilkan panas tinggi ketika dia muncul ke permukaan
matahari. Tetapi, sebagian besar panas matahari berasal dari intinya yang
terbuat dari besi. Analisis meteorit yang jatuh di Bumi menunjukkan adanya
jejak helium primordial dan campuran xenon normal maupun asing.
Demikian
juga data dari satelit NASA Galileo tahun 1996 menunjukkan adanya gas xenon di
atmosfir Jupiter yang padat helium.
Teori
bahwa matahari adalah besi memang menentang pendapat lama. Tetapi, hal tersebut
tidak mengubah tafsir ayat ke-25 surat Al-Hadid tersebut di atas yang
menyatakan bahwa besi memang diturunkan dari atas, bisa dari angkasa luar yang
jauh atau pun dari matahari besi. Wallahu a’lam....
0 komentar:
Posting Komentar