Shalat Sunah Rawatib
Shalat Rawatib
Shalat Rawatib ialah shalat sunah yang dikerjakan sebelum
atau sesudah shalat fardu, shalat yang dilakukan sebelum shalat fardu disebut
qabliyah sedangkan shalat yang dilakukan sesudah shalat fardu disebut ba’diyah.
Rawatib berasal dari kata raatib yang berarti berterusan,
maksudnya ialah shalat sunah yang dilakukan beriringan secara berterusan
sebelum dan sesudah shalat fardu.
Sumber hadis shalat rawatib :
·
Dari Ummu Babibah istri Nabi Muhammad
shallallahu alaihi wasalam, beliau berkata : Aku mendengar Rasulullah
shallallahu alaihi wasalam bersabda : “Tidaklah seorang muslim mendirikan
shalat sunah ikhlas karena Allah sebanyak dua belas rakaat selain shalat
fardhu, melainkan Allah akan membangunkan baginya rumah di Surga”
(HR. Muslim 728)
·
Dari Aisyah radiyallahu ‘anha, ia berkata:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang tidak
meninggalkan dua belas rakaat pada
sholat sunnah rawatib, maka Allah akan bangunkan baginya rumah di surga,
(yaitu): empat rakaat sebelum dzuhur, dan dua rakaat sesudahnya, dan dua rakaat
sesudah maghrib, dan dua rakaat sesudah ‘isya, dan dua rakaat sebelum subuh”.
(HR. At-Tarmidzi 414, An-Nasa’I 1794)
Macam-macam shalat rawatib:
- Shalat sunah muakkad
Ialah shalat sunah rawatib yang ditekankan
umat muslim untuk mengerjakannya (kuat/penting).
"Telah
berkata Abdullah bin Umar : Saya ingat dari (shalat sunah) Rosulullah SAW
sepuluh rakaat yaitu dua rakaat sebelum Dzuhur dan dua rakaat sesudahnya, dua
rakaat sesudah Maghrib di rumahnya, dua rakaat sesudah Isya dirumahnya dan dua
rakaat sebelum shalat Shubuh" (HR.Bukhari)
Dari Ibnu Umar Radhiallaahu anhu
dia berkata: "Aku shalat bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasalam
dua rakaat sebelum Dhuhur dan dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah Jum’at,
dua rakaat sesudah Maghrib dan dua rakaat sesudah Isya." (Muttafaq
‘alaih)
Jumlah shalat rawatib muakkad ada
sepuluh (10) rakaat, yaitu:
- Dua rakaat qabliyah/sebelum shalat Shubuh (Shalat sunah Fajar)
Niat : Ushalli sunnatal subhi
rak’ataini qabliyyatan lillahi Ta’aala.
( Aku shalat sunnah sebelum subuh dua
rakaat karena Allah)
> Dari Aisyah r.a bahwa Nabi Muhammad SAW
bersabda :" Dua raka'at fajar (shalat sunnah yang dikerjakan
sebelum shubuh) itu lebih baik daripada dunia dan seisinya." (HR
Muslim)
> Dari Abu
Hurairah radiyallahu ‘anhu, “Bahwasanya rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
pada sholat sunnah sebelum subuh membaca surat Al Kaafirun (قل يا أيها الكافرون) dan surat Al
Ikhlas (قل هو الله أحد).” (HR.
Muslim no. 726)
> Dan dari
Sa’id bin Yasar, bahwasannya Ibnu Abbas mengkhabarkan kepadanya: “Sesungguhnya
rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pada sholat sunnah sebelum subuh
dirakaat pertamanya membaca: (قولوا آمنا بالله وما أنزل إلينا) (QS.
Al-Baqarah: 136), dan dirakaat keduanya membaca: (آمنا بالله واشهد بأنا مسلمون) (QS. Ali
Imron: 52). (HR. Muslim no. 727)
o
Dua rakaat qabliyah/sebelum shalat Dzuhur atau
shalat Jum'at
Niat : Ushalli sunnatal dzhuri rak’ataini
qabliyyatan lillahi ta’aalaa
( Aku niat shalat sunnah sebelum dzuhur dua rakaat karena Allah)
( Aku niat shalat sunnah sebelum dzuhur dua rakaat karena Allah)
> Dari Ummu Habibah Radhiallaahu anha, ia
berkata : Rasulullah shallallahu alaihi wasalam bersabda, “Barangsiapa
yang menjaga empat rakaat sebelum Dhuhur dan empat rakaat sesudahnya, Allah
mengharamkannya dari api Neraka." (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi)
- Dua rakaat ba’diyah/sesudah shalat Dzuhur atau shalat Jum'at
Niat : Ushalli sunnatal dzuhri rak’ataini
ba’diyyatal lillaahi ta’aala
(Aku niat shalat sunnah sesudah dzuhur dua rakaat karena Allah)
(Aku niat shalat sunnah sesudah dzuhur dua rakaat karena Allah)
> As-Syaikh Bin Baz rahimahullah berkata,
“Adapun sesudah sholat jum’at, maka terdapat sunnah rawatib sekurang-kurangnya
dua rakaat dan maksimum empat rakaat” (Majmu’ Fatawa As-Syaikh Bin Baz 13/387)
- Dua rakaat ba’diyah/sesudah shalat Maghrib
Niat: Ushalli sunnatal maghribi
rak’ataini ba’diyyatal lillahi ta’aalaa
(Aku niat shalat sunnah sesudah magrib dua raka’at karena Allah)
(Aku niat shalat sunnah sesudah magrib dua raka’at karena Allah)
> Dari Ibnu Mas’ud radiyallahu ‘anha, dia
berkata: Saya sering mendengar Rasulullah shallalllahu ‘alaihi wa sallam ketika
beliau membaca surat pada sholat sunnah sesudah maghrib:” surat Al Kafirun (قل يا أيها الكافرون) dan surat Al Ikhlas (قل هو الله أحد). (HR. At-Tarmidzi no. 431,
Ibnu Majah no. 1166)
- Dua rakaat ba’diyah/sesudah shalat Isya
Niat: Ushalli sunnatal ‘isyaa’i
rak’ataini ba’diyyah lillahi ta’aalaa
(Aku niat shalat sunah sesudah isyah dua rakaat karena Allah)
(Aku niat shalat sunah sesudah isyah dua rakaat karena Allah)
2. Shalat sunah Ghairu Muakkad
Ialah shalat sunah rawatib yang kurang
ditekankan umat muslim untuk mengerjakannya (kurang penting).
Jumlah shalat rawatib ghairu muakkad ada dua belas rakaat (12), yaitu:
o
Dua rakaat qabliyah/sebelum shalat fardu
Dzuhur atau shalat Jumat (Tambahan muakkad)
Niat : Ushalli sunnata dzuhri
arba’arokaatin qabliyyatan lillaahi ta’aala
(Aku niat shalat sunnah sebelum dzuhur dua rakaat karena Allah)
(Aku niat shalat sunnah sebelum dzuhur dua rakaat karena Allah)
> Dari Ummu Habibah Radhiallaahu anha, ia
berkata : Rasulullah shallallahu alaihi wasalam bersabda, ‘Barangsiapa yang
menjaga empat rakaat sebelum Dhuhur dan empat rakaat sesudahnya, Allah
mengharamkannya dari api Neraka." (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi)
- Dua rakaat ba’diyah/setelah shalat fardu Dzuhur atau shalat Jumat (Tambahan muakkad)
Niat : Ushalli sunnata dzuhri
arba’arokaatin ba’diyyatal lillaahi ta’aala
(Aku niat shalat sunnah sesudah dzuhur dua rakaat karena Allah)
(Aku niat shalat sunnah sesudah dzuhur dua rakaat karena Allah)
- Empat rakaat qabliyah/sebelum shalat fardu Ashar
Niat: Ushalli sunnatal ‘ashri arba’a
roka’atin qabliyyatan lillaahi ta’aala
(Aku niat shalat sunnah sebelum ashar empat rakaat karena Allah)
(Aku niat shalat sunnah sebelum ashar empat rakaat karena Allah)
> Dari Ibnu Umar Radhiallaahu anhu, bahwa Nabi
shallallahu alaihi wasalam bersabda : "Semoga Allah memberi rahmat
bagi orang yang shalat empat rakaat sebelum Ashar." (HR. Abu Daud dan
At-Tirmidzi)
- Dua rakaat qabliyah/sebelum shalat fardu Maghrib
Niat: Ushalli sunnatal maghribi
rak’ataini qobliyyah lillahi ta’aalaa
(Aku niat shalat sunah sebelum maghrib dua rakaat karena Allah)
(Aku niat shalat sunah sebelum maghrib dua rakaat karena Allah)
- Dua rakaat qabliyah/sebelum shalat fardu Isya
Niat: Ushalli sunnatal ‘isyaa’i
rak’ataini qobliyyah lillahi ta’aalaa
(Aku niat shalat sunah sebelum isya’ dua rakaat karena Allah)
(Aku niat shalat sunah sebelum isya’ dua rakaat karena Allah)
0 komentar:
Posting Komentar