Membuktikan Ramalan Dengan Aksi

Ahlan wa sahlan :)

Teman teman tentu tahu gambar masjid tersebut.. yup masjid tersebut menjadi ikon negara Turki hingga saat ini, dan wisatawan yang datang ke turki belum afdhol apabila tidak datang ke Masjid tersebut. Memang dengan gaya arsitekturnya yang khas menjadi daya tarik sendiri untuk khususnya fotografer.

Eittt... tapi yang mau kita bahas bukan Turkinya :)) kita akan bahas tentang perjuangan seseorang yang berperan besar dalam penaklukan tempat tersebut. Yuup.. dulunya Istanbul yang menjadi Ibu Kota Turki bernama Konstantinopel yang menjadi pusat perdagangan internasional. Penaklukkan tersebut sesuai dengan pernyataan dari Rasulullah Sallallahu 'alauhi wa sallam tentang penaklukan Konstantinopel(Roma OTW yaa). Salah satu tokoh yang berperan besar dalam penaklukan Konstantinopel adalah Sultan Muhammad Al Fatih.

Sultan Muhammad Al Fatih merupakan putra dari Sultan Murad II. Dirinya dididik oleh ayahnya dengan sangat intensif loh.. Ayahnya memberikan pendidikan berkualitas tinggi dengan langsung memberikan pendidikan langsung dari ulama. kok kepikiran ya? Ayahnya terinspirasi oleh kalimat," Sebaik baik pemimpim adalah pemimpinya, sebaik pasukan adalah pasukannya". Yup! ayahnya ingin menjadikan anaknya menjadi orang terbaik untuk mewujudkan mimpi Rasulullah. Muhammad kecil telah menyelesaikan hafalan Alquran 30 juz, mempelajari hadis-hadis, memahami ilmu fikih, belajar matematika, ilmu falak, dan strategi perang. Selain itu, Muhammad juga mempelajari berbagai bahasa, seperti: bahasa Arab, Persia, Latin, dan Yunani.Pada usia 21 tahun Muhammad sangat lancar berbahasa Arab, Turki, Persia, Ibrani, Latin, dan Yunani. Maa Syaa Allah...

Lalu bagaimana kisah tentang penaklukan konstantinopel? Sultan Al Fatih yang sdah besar menjadi pimpinan perang bagi pasukan Turki Utsmani saat itu. Sebelum berperang, Al Fatih membakar semangat mujahidin2 dengan ayat2 quran serta hadits  tentang berjihad. Ketika berperang pun merekan menemui hal2 sulit, benteng pertahanan konstantinopel terlalu kuat. Hanya ada satu cara untuk masuk ke Konstantinopel apabila tdk ingin menemui benteng, Gunung. BENAR saja, Muhammad Al Fatih dan pasukannya menarik kapal kapal mereka mendaki gunng, lewati lembah... sungai mengalir indah ke samudra ~ eh afwan kelepasan :'') dengan semangat tinggi Muhammad Al Fatih melewati Gunung2 dan akhirnya mampu menembus masuk ke Konstantinopel. 

Para mujahidin diperintahkan supaya meninggikan suara takbir kalimah tauhid sambil menyerang kota. Tentara Utsmaniyyah akhirnya berhasil menembus kota Konstantinopel melalui Pintu Edirne dan mereka mengibarkan bendera Daulah Utsmaniyyah di puncak kota. Kesungguhan dan semangat juang yang tinggi di kalangan tentara Al-Fatih, akhirnya berjaya mengantarkan cita-cita mereka.

Indah bukan ? untuk lebih lengkapnya bisa dibaca di buku yang berjudul "Muhammad Al Fatih 1453. yang bisa dipinjam di G-Library DKM Al Ghifari :)